Dewasa Sebelum Saatnya

Hidup saya pusing bukan karena masalah hidup saya sendiri, tapi pusing karena melihat orang lain yang bermasalah dengan pola pikirnya”. Kalimat ini seringkali saya lontarkan entah pada saat saya kesal pada pola pikir seseorang yang absurd tapi tidak ada unsur menghiburnya sama sekali. Bahkan saya berdialog dengan hati kecil saya. Kenapa saya yang notabene orang susah, masih saja menemui orang-orang yang aneh dan gak jelas ini. Bukan masalah di tagih hutang oleh rentenir atau masalah sama kekasihnya. Masalah pola pikir orang di sekitar saya ini kadang-kadang bikin saya emosi. Tapi untungnya saya tetap bisa realistis dalam berpikir. Tetap berpikir positif agar semua tetap dalam keadaan baik-baik saja.

Kembali ke judul artikel ya…. Dewasa sebelum saatnya. Yah… Tentu saja khusus untuk untuk membahas tentang pola pikir seseorang di sekitar kita tentunya. Anda pasti sudah tahu kesimpulanya bukan. Setidaknya, ada kesamaan definisi dengan apa yang saya pikirkan. Karena orang dengan karakter seperti ini kadang membuat kita harus mendekati penyakit darah tinggi dalam radius yang cukup dekat.

Contoh kecil misalnya adalah, orang yang membuat status gak penting di facebook tapi terus-menerus. Dalam satu jam saja, dia bisa membuat puluhan status di facebook. Dari mau mandi,habis mandi,nyari sisir,kaca rias pecah sampai kepala kita mau pecah membaca statusnya. Dan orang ini ternyata adalah orang yang kita kenal di dunia nyata. Walaupun memang bukan orang yang begitu akrab dengan kita. Mau kita remove gak enak, gak di remove kita yang darah tinggi. Dan lagi-lagi cara menyikapinya adalah tetap dengan berpikir positif agar semua tetap dalam keadaan baik-baik saja.

Dan masih banyak lagi contoh hal-hal yang gak jelas mutu dan manfaatnya. Apalagi sebagai pekerja kuli bangunan, saya selalu berganti rekan kerja dari berbagai macam domisili yang berbeda. Dan tentu saja saya memendam keresahan yang tak bisa saya utarakan langsung kepada orang-orang tersebut. Karena kalau saya utarakan langsung, pasti semua akan berubah menjadi tidak baik-baik saja. Daripada kena pasal perbuatan tidak menyenangkan, mendingan saya curhat di blog.

Dari karakter dewasa sebelum saatnya, saya punya beberapa kesimpulan ciri-ciri orang yang bertipe seperti ini.

1. Orang ini cenderung menjadi alay. Tahu alay kan ? Itu tuh yang suka foto pakai headset pasaran, tujuannya apa coba? Biar di bilang gaul? Gaulnya dimana? Semua orang yang beli smartphone baru juga punya headset kaleqqq !!! Atau alay ini foto, tapi posenya terkesan di paksakan. Misalnya cowok berpose tidak sesuai dengan karakter wajah. Mata di sipit-sipitkan seperti Ariel Noah, gigi sengaja di perlihatkan seperti senyum iklan pepsodent. Dan masih banyak lagi pokoknya. Dimana dewasanya coba?

2. Orang ini biasanya sok puitis dan sok romantis tapi dengan modal copas, yang tulisan atau gambar yang dia suguhkan kita pernah melihatnya sebelum dia mengcopas & mempostingnya. Dan kenapa tidak kita yang mencopasnya sendiri ? Karena kita tahu tulisan atau gambar itu sudah banyak bermunculan di internet. Akan kelihatan bodoh sebenarnya orang dengan ciri seperti ini, karena jelas-jelas tidak kreatif dan tidak mencatumkan kredit darimana dia dapat copasan tadi. Jadi orang ini bodoh tapi telat. Tuh kan, mana ada orang dewasa seperti itu.

3. Orang ini biasanya sok bijak padahal apa yang dia perbuat tidak sama dengan kata-kata bijak yang biasa dia gunakan dalam bahasa sehari-hari. Istilah lainnya munafiq. Kalau ini jelas tidak dewasa tapi lebih ke pencitraan.

Oke… karena saya pusing memikirkan orang-orang ini, lebih baik saya berkarya dengan menulis.

Orang dewasa sebelum saatnya pasti protes, “Menulis kok berkarya”

Tuh kan, tambah pusing kan ?

About tulusmaholtra

apapun karyamu... tampilkan !!!!
This entry was posted in Kehidupan, opini, sosial. Bookmark the permalink.

2 Responses to Dewasa Sebelum Saatnya

  1. Bata hebel says:

    di unfriend aja mas.biar gak ketularan nantinya mas. karena lingkungan dapat mempengaruhi sifat seseorang

    Like

  2. hehehe… yang alay sudah saya unfriend. biar beranda saya berbobot.

    Like

Leave a comment